semoga makin berpeluh cintaNya
apa kabar hati?
semoga selalu bersih dari noda
apa kabar iman?
semoga kian menapak maju
keep Allah in your heart,
may He always love u”
Itulah...
Karena kehidupan adalah anyaman-anyaman
Terkadang anyaman itu terhenti sejenak
Bahkan tak jarang sang pembuat anyaman
terlupa
Bahwa batas waktunya telah hampir usai
Seiring bertambahnya usia
Seiring berkurangnya jatah tuk beramal
Seiring hilangnya kesempatan tuk berkarya
Saudaraku,
Apa kabar usiamu?
Semoga semakin tersadar
Bahwa kehidupan kan berakhir
Dengan perjumpaan dengan-Nya
Semoga surga menjadi tempat dari
anyaman-anyaman itu...
Lelaki itu insan terpilih...
Terpilih kerana kudus cintanya...
Cintanya pada yang satu...
Pada yang kuasa...
Pada yang hak...
Lelaki tua itu akhirnya merenggut takdirnya. Roket-roket yahudi mungkin telah meluluhlantahkan tubuh lumpuhnya. Tapi mereka keliru. Sebab nafas cintanya telah memekarkan bunga jihad di Palestina. Sebuah generasi baru tiba-tiba muncul ke permukaan sejarah dan hanya tahu satu kata:Jihad. Dan darahnya yang tumpah setelah fajar itu, adalah siraman Allah yang akan menyuburkan taman jihad di bumi nabi-nabi itu. Dan tulang belulangnya hanya akan menjadi sumbu yang akan menyalakan api perlawanan dalam jiwa anak-anak Palestina.
Syaikh Ahmad Yasin, lelaki tua dan lumpuh itu adalah keajaiban cinta. Ia hanya seorang guru mengaji. Tapi dialah sesungguhnya guru spiritual yang menyalakan api jihad di Palestina. Ia tahu, perjuangan Palestina telah dinodai para oportunis yang menjual bangsanya. Tapi ia tetap harus melawan. Lumpuhnya bukan halangan. Maka ia pun meniup nafas nafas cintanya pada bocah bocah Palestina yang ia ajari mengaji. Dari tadarus qur’an yang hening dan khusu’ itulah lahir generasi baru di bawah bendera Hamas. Palestina memang belum merdeka. Tapi ia telah merampungkan tugasnya: perang telah dimulai. Ketika akhirnya ia syahid juga, itu hanya jawaban Allah atas doa-doanya.
Lelaki tua itu mengingatkanku pada syair Iqbal:
Tak berwaktu cinta itu, kemarin atau esok terlepas daripadanya
Tak bertempat ia, atas dan bawah terlepas daripadanya
Bila ia mohon pada Tuhan akan keteguhan dirinya
Seluruh dunia pun menjadi gunung, dan ia sendiri penunggang kuda
Sejarah adalah catatan keajaiban. Tetapi cinta adalah rahasianya. Cinta adalah saat kegilaan jiwa. Begitu cinta merasuki jiwamu, kamu jadi gila. Begitu kamu gila energimu menjadi berlipat-lipat, lalu membulat, mendidih bagai kawah yang siap meledak dan membakar semua yang ada disekelilingnya. Begitu energimu meledak, sebuah keajaiban tercipta. Begitulah aturannya: keajaiban keajaiban yang kita temukan dalam sejarah tercipta dalam saat saat gila itu.
Legenda keadilan Umar bin Khatab adalah keajaiban. Tafsirnya adalah cintanya pada Allah dan rakyatnya telah menjadi ruh kepemimpinannya. Legenda perang Khalid bin Walid adalah keajaiban. Tafsinya juga begitu, karena ia lebih mencintai jihad ketimbang tidur bersama seorang gadis cantik di malam pengantin. Hasan Al banna adalah legenda dakwah yang melahirkan kebangkitan Islam modern. Tafsirnya juga begitu, kerena ia lebih mencintai dakwahnya di atas segalanya.
Saat cinta adalah saat gila. Saat gila adalah saat keajaiban. Bumi bergetar saat sejarah mencatat keajaiban itu. Iqbal menyebut saat cinta itu sebagai saat jiwa itu sadar-jaga.
Apabila jiwa yang sadar-jaga terlahir dalam raga,
Maka persinggahan lama itu, ialah dunia, gemetar hingga ke dasar-dasarnya.
bila engkau tak mampu menjadi pohon pinus di
puncak bukit jadilah saja belukar di dasar lembah
akan tetapi jadilah belukar yang terindah di sana
bila engkau tak kuasa menjadi belukar
jadilah saja sejumput rumput dan perindahlah
sepanjang tepian jalan raya
bila tak kuasa menjadi rumput kesturi
jadilah rumput ilalang
namun jadilah rumput ilalang yang terelok di
tepian telaga
tidak semua dari kita adalah nakhoda
ada yang mesti bertindak sebagai awak kapalnya
ada tugas masing-masing yang harus ditunaikan
terdapat pekerjaan besar terdapat pula yang kecil
tetapi tugas terdekatlah yang mesti segera
dituntaskan
bila engkau tak mampu menjadi jalan raya
jadilah saja jalan setapak
bila engkau tak mampu menjadi matahari
jadilah saja bintang di langit
bukan besar atau kecil yang membuat engkau
menggenggam keberhasilan atau menangisi
kegagalan,
jadilah yang terbaik siapa pun engkau
adanya…………………
“Jika kau tak dapat menjadi pohon meranti di puncak bukit
jadilah semak belukar di lembah,
Jadilah semak belukar yang teranggun di sisi bukit
Kalau bukan rumput, semak belukar pun jadilah
Jika kau tak boleh menjadi rimbun, jadilah rumput
dan hiasilah jalan dimana-mana
Jika kau tak dapat menjadi ikan mas, jadilah ikan sepat
tapi jadilah ikan sepat di dalam paya
Tidak semua dapat menjadi nahkoda,
lainnya harus menjadi awak kapal dan penumpang
Pasti ada sesuatu untuk semua
Karena ada tugas berat, ada tugas ringan
Diantaranya dibuat yang lebih berdekatan
Jika kau tak dapat menjadi bulan, jadilah bintang
Jika kau tak dapat menjadi jagung, jadilah kedelai
Bukan dinilai kau kalah ataupun menang
Jadilah dirimu sendiri yang terbaik”
Douglas Mallock
Ya, puisi diatas adalah dari salah satu buku motivasi yang berjudul “Dare to be Fail”.
Buku tersebut bercerita tentang kegagalan-kegagalan dan kelemahan-kelemahan yang membuat seseorang akan menjadi lebih kuat, lebih bijak, lebih sukses dalam menjalani hidupnya selanjutnya.
“Orang yang hanya hidup untuk dirinya,
ia akan hidup kecil dan
mati sebagai orang kerdil
Orang yang hidup untuk orang lain
ia akan hidup besar mulia lagi tidak
dikenal ”mati”
Semoga semakin bertambah usia kita
Semakin banyak pula yang merasakan
adanya kita.”
Sebaik-baik di antara kalian adalah
yang paling bermanfaat bagi orang lain....
No comments:
Post a Comment