Tombo Ati, sebuah lagu spritual yang dipopularkan kembali oleh Opick, terngiang-ngiang kini dalam lagu memberikan peringatan kepada kita semua. Bagi orang Jawa di pedesaan khususnya di kalangan orang-orang mengaji pondok, mereka sebenarnya sudah biasa mendengarkan lagu Tombo Ati. Tetapi bagi orang Melayu, lagu Tombo Ati relatif masih baru, kalau tidak boleh dibilang masih asing. Dari literatur di Internet didapati informasi bahwa lagu Tombo Ati dikarang oleh Sunan Bonang, salah seorang Walisongo. Tombo Ati artinya “Hiburan Hati”, “Obat Hati”, dan sebagainya.
Tombo Ati
Syair Tombo Ati sangat sarat dengan makna. Begini syair lagunya:
tombo ati iku limo perkarane
kaping pisan moco Qur’an lan maknane
kaping pindho sholat wengi lakonono
kaping telu wong kang sholeh kumpulono
kaping papat kudu weteng ingkang luwe
kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
salah sawijine sopo biso ngelakoni
mugi-mugi Gusti Allah njembatani
obat hati ada lima perkaranya
yg pertama, baca Qur’an dan maknanya
yang kedua, sholat malam dirikanlah
yg ketiga, berkumpullah dengan orang sholeh
yg keempat, perbanyaklah berpuasa
yg kelima, dzikir malam perpanjanglah
salah satunya siapa bisa menjalani
moga-moga Gusti Allah mencukupi
Lima pesan Tombo Ati itulah jawaban yang selama ini dicari-cari oleh orang-orang yang ingin hatinya tenteram. Ketenangan jiwa obatnya ternyata tidak harus pergi ke tempat-tempat yang jauh atau menjauhi keramaian dengan semata bepergian di tempat yang sunyi, dan sebagainya. Obatnya ada pada diri kita sendiri, yaitu dengan melakukan 5 hal:
1. Baca Quran dan pahami maknanya
Berapa kali kita baca Quran dalam sehari? dalam seminggu? dalam sebulan? Ataukah Al-quran itu hanya sebagai barang berharga yang tersimpan di lemari tanpa pernah membukanya?
Inilah kedamaian jiwa bagi mereka yang beriman yakni apabila membaca Al-Quran terngiang-ngiang nikmat Allah, janji Allah dan juga larangan dan perintahnya. Mereka bersara yakin dengan setiap langkah selepas membaca kerana inilah kitab panduan Al-Baqarah 2:2
2. Mendirikan shalat malam (tahajjud)
Untuk mendidik jiwa generasi Al-Quran yang unik 1400 tahun dahulu di Mekah, mereka telah di wajibkan Qiamullail selama setahun. AKhirnya terbukti, merekalah permata-permata yang telah membuka pekung kegelapan jahiliyyah kepada cahaya Islam.
3. Berkumpul dengan orang shaleh
Berkumpul dengan orang-orang yang selalu menegakkan agama sangat berbeza rasanya dengan orang-orang yang sekuler dan jahil dengan hal-hal yang berbau agama. Bagi kelompok terakhir ini ajaran agama dianggap sebagai belenggu kebebasan. Selalu berada di dekat orang-orang yang rajin shalat, pemurah, selalu berzikir, dan menampakkan wajah yang teduh, membuat hati kita tentram, kerana aura kesholehan orang-orang itu memancar pula ke diri kita.
4. Perbanyaklah berpuasa
Tidak kira puasa sunat Isnin-Khamis @ Puasa Nabi Daud semua merupakan sarana mendidik jiwa. Hinggakan Nabi saw. pernah berpesan kepada para pemuda Islam yang tidak mampu berkahwin untuk menjaga dirinya dengan berpuasa !
5. Berlama-lama dengan zikir malam
Zikir malam @ tgk bola / lepas di waktu malam yang menenangkan. Zikirlah senjata bagi orang yang beriman.
Moga-moga kita di berikan kekuatan untuk menggapai redhonya
No comments:
Post a Comment