::bercinta sampai syurga::

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers Ops...minus 1 year =)

::our little sweetheart::

Lilypie - Personal pictureLilypie First Birthday tickers

Wednesday, April 21, 2010

::mutiara::

Ikhwati fillah, mari kita renungkan fragmen berikut :

“Akhi, dulu ana merasa semangat saat aktif dalam da'wah. Tapi belakangan rasanya semakin hambar. Ukhuwah makin kering. Bahkan ana melihat ternyata ikhwah banyak pula yang aneh-aneh...” Begitu keluh kesah seorang kader dakwah kepada murobbinya di suatu malam.

Sang murobbi hanya terdiam,mencoba terus menggali semua kecamuk dalam diri mad'unya. “Lalu, apa yang ingin antum lakukan setelah merasakan semua itu “? sahut sang murobbi setelah sesaat termenung. “Ana ingin berhenti saja, keluar dari tarbiyah ini. Ana kecewa dengan perilaku beberapa ikhwah yang justru tak Islami. Juga dengan organisasi da'wah yang ana geluti ; kaku dan sering mematikan potensi anggota-anggotanya. Bila begini terus, ana lebih baik sendiri saja..” jawab ikhwah itu.

Sang murobbi termenung kembali. Tak tampak raut terkejut dari roman wajahnya. Sorot matanya tetap terlihat tenang, seakan jawaban itu memang sudah diketahuinya sejak awal. “Akhi, bila suatu kali antum naik sebuah kapal mengarungi lautan luas, kapal itu ternyata sudah amat bobrok. Layarnya banyak berlubang, kayunya banyak yang keropos bahkan kabinnya bau kotoran manusia. Lalu, apa yang antum lakukan untuk tetap sampai pada tujuan ?” Tanya sang murobbi dengan kiasan bermakna dalam.

Sang mad'u terdiam berpikir. Tak kuasa hatinya mendapat umpan balik sedemikian tajam melalui kiasan yang amat tepat. “Apakah antum memilih untuk terjun ke laut dan berenang sampai tujuan “? sang murobbi mencoba memberi opsi. “Bila antum terjun ke laut, sesaat antum akan merasa senang. Bebas dari bau kotoran manusia, merasakan kesegaran air laut, atau bebas bermain dengan lumba-lumba. Tapi itu hanya sesaat. Berapa kekuatan antum untuk berenang sampai tujuan ? Bagaimana bila ikan hiu datang ? Darimana antum mendapat makan dan minum ? Bila malam datang, bagaimana antum mengatasi hawa dingin ? serentetan
pertanyaan dihamparkan di hadapan sang ikhwan tersebut.


Tak ayal, sang ikhwan menangis tersedu. Tak kuasa rasa hatinya menahan kegundahan
sedemikian. Kekecewaannya kadang memuncak, namun sang murobbi yang dihormatinya justru tak memberi jalan keluar yang sesuai dengan keinginannya. “Akhi, apakah antum masih merasa bahwa jalan da'wah adalah jalan yang paling utama menuju ridho Allah SWT ?” ( Pertanyaan menohok ini menghujani jiwa sang ikhwah. Ia hanya mengangguk. Bagaimana bila ternyata mobil yang antum kendarai dalam menempuh jalan itu ternyata mogok ? antum akan berjalan kaki meninggalkan mobil itu tergeletak di jalan, atau mencoba memperbaikinya ? Tanya sang murobbi lagi.

Sang ikhwah tetap terdiam dalam sesenggukkan tangis perlahannya. Tiba-tiba ia mengangkat tangannya …”
Cukup akhi, cukup. Ana sadar. Maafkan ana, Insya Allah ana akan tetap istiqomah. Ana berda'wah bukan untuk mendapat medali kehormatan. Atau agar setiap kata-kata ana diperhatikan. . Biarlah yang lain dengan
urusan pribadi masing-masing. Biarlah ana tetap berjalan dalam da'wah. Dan hanya jalan ini saja yang akan membahagiakan ana kelak dengan janji-janji- Nya. Biarlah segala kepedihan yang ana rasakan jadi pelebur
dosa-dosa ana ..” sang mad'u berazzam di hadapan sang murobbi yang semakin dihormatinya. Sang murobbi tersenyum. “Akhi, jama'ah ini adalah jama'ah manusia. Mereka adalah kumpulan insan yang punya banyak
kelemahan. Tapi dibalik kelemahan itu, masih amat banyak kebaikan yang mereka miliki. Mereka adalah pribadi-pribadi yang menyambut seruan untuk berda'wah. Dengan begitu, mereka sedang berproses menjadi manusia terbaik pilihan..” papar sang murabbi. “ Bila ada satu-dua kelemahan dan kesalahan mereka, janganlah hal itu mendominasi perasaan antum. Sebagaimana Allah ta'ala menghapus dosa manusia dengan amal baik mereka, hapuslah kesalahan mereka di mata antum dengan kebaikan-kebaikan mereka terhadap da'wah selama ini. Karena di mata Allah, belum tentu antum lebih baik dari mereka. Futur, mundur, kecewa atau bahkan berpaling menjadi lawan bukanlah jalan yang masuk akal. Apabila setiap ketidaksepakatan selalu disikapi dengan jalan itu; maka kapankah da'wah ini dapat berjalan baik “? sambungnya panjang lebar. Sang mad'u termenung merenungi setiap kalimat murobbinya. Azzamnya memang kembali menguat. Namun ada satu hal tetap bergelayut di hatinya. “Tapi,bagaimana ana bisa memperbaiki organisasi da'wah dengan kapasitas ana yang lemah ini ?” sebuah pertanyaan konstruktif akhirnya muncul juga. “Siapa bilang kapasitas antum lemah ? Apakah Allah mewahyukan kepada antum ? Semua manusia punya kapasitas yang berbeda. 

Namun tak ada yang bisa menilai bahwa yang satu lebih baik dari yang lain !” sahut sang murobbi. “Bekerjalah dengan ikhlas. Berilah taushiyah dalam kebenaran, kesabaran, dan kasih sayang pada semua ikhwah yang terlibat dalam organisasi itu. Karena peringatan selalu berguna bagi orang yang beriman. Bila ada sebuah isu atau gossip, tutuplah telinga antum dan bertaubatlah. Singkirkan segala ghibah antum terhadap saudara antum sendiri. Denganitulah, Bilal yang mantan budak hina menemui kemuliaannya…”


Malam itu sang mad'u menyadari kesalahannya. Ia bertekad untuk tetap berputar bersama jama'ah dalam mengarungi jalan da'wah. Kembalikan semangat itu saudaraku, jangan biarkan asa itu hilang, dihempas gersangnya debu 'wahn' yang begitu kencang menerpa. Biarkan amal-amal ini semua menjadi saksi, sampai kita diberi satu dari dua kebaikan oleh ALLAH SWT: kemenangan atau mati syahid.

Ikhwati fillah,
Jalan ini, seberat dan sesulit apapun itu, seorang mukmin sejati akan senantiasa menikmati dan mencintainya. Dalam menjalaninya, kita akan dapat merasakan manisnya jalan ini, rasa manis yang akan memudahkan semua kesulitan, meringankan beban berat, menabahkan kita untuk terus menapaki dan mendakinya, dan menjadikan kita ridho terhadap-NYA, bahkan ketika melewati masa terpahit dan hari terberat sekalipun.
kita akan selalu ingatkan siapa saja yang berniat mundur dari jalan ini : "Sesungguhnya akibat dari pengunduran diri adalah keburukan. Apalagi bagi orang yang telah mengerti kebenaran lalu berpaling darinya. Bagi orang yang telah merasakan manisnya kebenaran lalu tenggelam dalam kebatilan. Sesungguhnya membatalkan janji kepada Allah termasuk dosa yg besar di sisi ALlah dan hina di pandangan orang2 yg beriman.." sesungguhnya kita akan menemui masa-masa sulit, masa-masa yg melelahkan, dan berbagai ujian. Padahal kita tengah berada dan berjalan diatas jalan kebenaran dan disibukkan berbagai aktifitas dakwah. Tapi kita meyakini bahwa teguh diatas jalan ini dan sabar menghadapi berbagai, niscaya kepedihan akan sirna, kelelahan akan hilang, dan yg tersisa bagi kita adalah ganjaran dan pahala... Kita selalu menyadari bahwa sesungguhnya amal islami bukanlah aktifitas sesaat.. amal islami bukanlah aktifitas yg cukup
dikerjakan disaat kita memiliki waktu luang dan bisa ditinggalkan saat kita sibuk. Sekali-kali tidak... Amal islami terlalu mulia dan agung. Sesungguhnya celah tidak akan pernah tertutup... kekurangan tidak akan pernah hilang, dan yang ma'ruf tidak akan pernah terwujud kecuali dengan amal... disinilah peran kita...wahai saudaraku semua....peran kita semua. Tentu saja, kata-kata bukan sekedar untuk diucapkan, tetapi ia untuk dipahami dan diamalkan... Kita paham dan sadar bahwa agama ini hanya akan tegak diatas pundak orang-orang yang memiliki azzam yg kuat. Ia tidak akan tegak diatas pundak orang-orang yg lemah dan suka berhura-hura, tidak akan pernah. Tidak akan pernah tegak agama ini hanya dengan ragu, termangu menjalin mimpi tanpa gerak maju... Tidak akan pernah tegak agama ini tanpa kerja nyata, dan tercencang jeratan angan hampa.... 

Ada nasehat yg luar biasa dari Ibnul Qayyim rahimahullah. ..

"Wahai orang yang bersemangat banci..! ketahuilah, yang paling lemah di papan catur adalah bidak. Namun jika ia bangkit, ia bisa berubah menjadi menteri, bahkan 'ster'... nasehat tersebut sangat mengena buat kehidupan kita... betapa kita sering memiliki semangat yang banci dalam mengemban dan menapaki jalan ini, bukan semangat yg membaja... kita hanya mau aktif dalam 'zona nyaman'.... kita menjadi militan karena lingkungannua memang membentuk seperti itu, tapi sebenarnya kita rapuh...kita sering dan mudah sekali mengeluh dan mengeluh, padahal kita belum mencoba berbuat sesuatu.... Semoga Allah merahmati orang yang telah mengucapkan kalimat berikut :" Wahai orang yang meminang bidadari surga tetapi tidak memiliki sepeser pun semangat, janganlah engkau bermimpi.... telah sirna manisnya masa muda dan yang tersisa hanyalah kepahitan dan penyesalan.. ..

Jika Kesusahan adalah Hujan
dan Kebahagiaan adalah Mentari

Kita tetap membutuhkan keduanya
Untuk melihat indahnya Pelangi

Begitulah aku mengibaratkan UKHUWAH ini

Senantiasa saling melengkapi satu dengan lainnya
Dan tak ku nafikan jika ada kekurangan yg terjadi di dalamnya
Karena itulah ruang PEMAKLUMAN ini begitu terbuka luas untuknya
Dan aku senantiasa belajar untuk dapat MEMAHAMI nya
semoga begitu juga denganmu ...


--tidaklah Allah jadikan segalanya dengan sia-sia--

Friday, April 16, 2010

::mutiara::

Bismillahirrahmanirrahim... mutiara berharga itu menitis lagi...


Menitis kerana menangisi betapa lemahnya diri menghadapi ujian kasih sayang dariNya...
Menitis kerana betapa banyak amanah dan tanggungjawab yang tak dapat dipikul dengan sebaiknya...
Menitis kerana walau apa jua yang berlaku... sering khilaf
Menitis kerana tidak tahu apa lagi cara yang terbaik...
Menitis kerana inginkan petunjukNya...
Menitis kerana KASIHNYA...

Ya Allah... berikanlah kekuatanMu
Ya Allah... berikanlah petunjukMu
Ya Allah... berikanlah kesabaranMu
Ya Allah... berikanlah kelapanganMu
Ya Allah... berikanlah keampunanMu

Berikan kekuatanMu buat semua...
Berikanlah petunjukMu buat semua...
Berikanlah kesabaranMu buat semua...
Berikanlah kelapanganMu buat semua...
Berikanlah keampunanMu kepada semua...

Engkau Maha Mengetahui apa yang terbaik buat kami
Engkau Maha Bijaksana dalam menentukan apa saja yang berlaku
Engkau Maha Santun...
Engkau Maha Esa...

Hanya Engkau.... Aku Berserah...
Hanya Engkau .... Aku Mohon Pertolongan...
Hanya Engkau.... Aku Mohon Petunjuk...



Ianya jatuh jua... walau cuba untuk dipertahankan agar ianya jatuh hanya untukMu....
Moga ianya jatuh untuk menjadi penawar....
Jadi baja yang menyuburkan jiwa-jiwa...

Wednesday, April 7, 2010

::..............::









Aku Menunggumu

Isi Hati Sang Ikhwah

Wahai zaujahku, Aku mengerti di mana kamu, Kamu sedang letih berjuang, Kamu sedang lelah berdakwah, Malah kau juga aku yakin sedang memelihara dirimu dari menjadi bahan fitnah. Aku tidak tahu siapa kamu, Tapi telah aku simpankan sebahagian hati ini padamu, Kerna itu, aku tidak pernah memandang wanita lain, Pandanganku ku tundukkan, bual bicara mesra dengan wanita...ku elakkan, Kerna semua itu hanya layak untukmu.Yang ada di sisiku
Ayat-Ayat Cinta Allah iaitu Al-quran. Yang ada di sisiku kitab-kitab ilmu yang menjadi pencerahan dalam kehidupan kita nanti. Zaujahku, Persiapkan dirimu dengan ketabahan hati, Kerna jalan yang akan kita lalui ini sangat berat, Maka tabahkanlah hatimu untuk menjadi sayap kiriku, Isilah mana-mana kekurangan dalam diriku, Dan engkau jualah yang aku harapkan menjadi pembakar semangatku tika mana aku lemah. Zaujahku, aku belum pernah memandang
fizikalmu, Kerana nikmat memandangmu hanya aku inginkan setelah kita diijab kabulkan,Dan pandanganku terhadapmu bukanlah pandangan nafsu, Sebaliknya dengan pandangan dakwah, Kerna kau adalah sayap kiri perjuanganku dan pencetak generasi mujahidin.Kerana itu, Kita seharusnya bersedia zaujahku,Perkahwinan kita adalah marhalah dakwah.
Dari Sang Akhwat Wahai zaujku,
Aku mengerti kau sedang menungguku, Aku mengerti kau merinduiku, Namun segalanya kau tundukkan kerna kau tidak mengenal siapa aku. Aku tau kau sedang berjuang, Kau sedang lelah berdakwah,Ke sana sini dengan pelbagai program dakwah, Sehingga kadang kala kau merasa lemah. Namun sabarlah, Aku sedang menunggumu, Aku juga sedang letih seperti kamu,
Kerana setianya padaku, Aku menolak untuk terlibat dengan mana-mana aktiviti yang mengundang maksiat hati, Aku menolak bicara dan pelawaan mana-mana yang bukan mahramku,Kerana perasaanku telah aku simpankan untukmu, Walaupun aku tidak tahu siapakah kamu. Zaujku,Persiapkanlah dirimu dengan ilmu,Kerna, aku mendambakan seorang zauj yang mampu mendidikku dan anak-anak kita nanti, Bukan paras rupa semata-mata. Didiklah aku agar sentiasa tegar dalam mujahadahmu.

"Ya Allah, kami saling merindui, namun kami tidak pernah mengenal antara satu sama lain,oleh kerana Kau telah menutup pandangan kami dengan hijab yang sangat tebal. Namun, kami yakin Engkau menghijab kami agar kami sentiasa melengkapkan diri dengan segala bekal yang diperlukan. Kami memohon agar hijab di antara kami segera terbuka bila mana kami benar-benar bersedia. Pernikahan kami adalah marhalah dakwah dan kasih sayang antara kami hanyalah satu..Menuju redhaMu"

Nak cari apa?

yang selalu duk click

::wanita::

DUHAI PUTERIKU.........
Keremajaanmu menyegarkan pandangan,
melimpahkan nyaman pada malam..
Cahaya keriangan di wajahmu adalah kilauan senjata yang menawan....
Madu yang menitiskan sarinya meresapkan manisnya dari bibir langsung ke hati adalah suara-suara lembut sang gadis...
Tertib dan sopanmu bagai hembusan angin yang menyamankan....

PUTERIKU.....
Dengan keremajaanmu...
kau bisa menakluk dunia dalam lalai dan leka
Tanpa kesedaran ....

DUHAI PUTERIKU....
Balikkanlah cermin di hadapanmu barang seketika ...
palingkanlah wajahmu barang sejenak...
Berkatalah dalam diri...
Kau bukan dilahirkan sebgai penggoda yang melekakan dunia...
Kesegaran dan kejelitaanmu adalah fana belaka..
Balutan gemerlap permata intan hanyalah hiasan...
Dongak dan lihatlah kerdipan bintang-bintang nun di langit...
Sedarlah...hidupmu ini hanya cebisan dari erti kehidupan...
Selamilah dasar hatimu dan bisiklah pada diri
Alangkah hinanya roh kita tanpa hiasan apa-apa...

PUTERIKU...
Berfikirlah untuk menjadi insan yang berguna agar seisi dunia merasakan rahmat kehadiranmu...
WAHAI PUTERI MUSLIMAH SEJATI ...
Salutilah tubuhmu dengan iman...
kerana ia sangat manis pada pandangan jua perhiasan...
Usah merasa resah lalu menyolek diri ...
inginkan wajah yang lebih indah...
Bersyukur dan berbahagialah dengan apa yang telah ditakdirkan oleh Allah SWT...

DUHAI MUSLIMAH TERPUJI...
Renung dan resaplah kekaguman serta kekuatan keyakinan bahawa hayatmu setiap detik di bawah naungan Allah SWT...
Kecintaan Ilahi melimpah dan melaut di segenap penjuru alam walaupun pada yang alpa erti kehidupan...

GADISKU...
Bersihkanlah hatimu...
kemanisan iman sukar dikecapi tanpa janji Tuhan...
Jannah itu bukan mimpi tapi realiti...
Dunia hanyalah persinggahan...
akhirat itu kekal abadi....

::Keindahan BersamaMu:: KBM

ssq